Eksotika Kuda Kristal
19.07 | Author: Kido Aoyama
Kuda merupakan bagian dari peradapan manusia. Dari kisah mahabharata hingga celah-celah tebing terjal di afghanistan, hewan ini mewarnai sisi-sisi kehidupan manusia. di macedonia dan cina, budidaya kuda sudah di kenal sejak sekitar 6000 tahun yang lalu. Hingga kini, sangat banyak species kuda yang populer, antara lain kuda liar przewalski ( temuan nicolai michailovitch przewalski, 1839-1888), kuda arabia, australia, belgia, sumba, sampai kuda hippideon yang tangguh berpacu di masa kini.
Dari zaman ke zaman kuda juga tak lepas dari mitos dan legenda. Sebut misalnya kisah perang troya,saat pasukan troya berhasil masuk ke dalam benteng yunani lewat perut trojan horse - kuda kayu raksasa yang sengaja dibuat sebagai suvenir untuk penguasa setempat. Pada masa wild west di dataran amerika utara abad ke-17, di kenal wawasan kuda liar yang oleh kaum indian di sebut mustang, sedangkan pemimpinnya yang bergerak dengan gesit di sebut lancer.
Kuda kerap di gunakan sebagai simbol kecepatan,pekerja keras, dan kejelasan tujuan( karena indera navigatifnya yang nyaris sempurna ). Lebih dari itu, kuda juga menjadi simbol kegagahan, kekuatan,dan eksotika seksual!
Hewan yang satu ini memang sangat inspiratif.Di China misalnya, kuda tak hanya ikut memberi sumbangan pada dunia filsafat, tapi juga sejak lama masuk ke dalam ' bingkai ' seni : sastra, lukis, patung, dan lainnya. Figur atau sosoknya yang memikat sering diterapkan menjadi karya seni. Seperti yang dilakukan oleh Daum-rumah produksi perhiasan dan art craft terkenal dari Perancis-banyak melahirkan barang-barang kristal bertema kuda.
Yang menarik, kuda-kuda kristal produk Daum ini banyak melibatkan seniman kaliber dunia. Contohnya Debris d'une automobile donnant naissance a un cheval aveugle mordant un telephone yang desainnya dikerjakan oleh pelukis surealis Spanyol abad ke-20, Salvador Dali. Ada juga Cheval porteur de feu karya Hilton McConnico, pelukis dekorator, fotografer, dan perancang produk Amerika Serikat yang terkenal. Lalu, Les quatre fils Aymon, berupa kuda-kuda dengan penunggangnya, karya Christian Poincignon, seniman Perancis alumnus Ecole des Beaux Arts-nancy. Desain lainnya adalah San Marco, tiga kuda yang atletis dan indah karya desainer populoer dari Venesia, Ludovico de Luigi.
This entry was posted on 19.07 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments:

Welcome To Arsiduta School Evolution